Praktikum Mata Pelajaran Farmasi
Kimia Analisis SMK N 2 Depok Sleman
I. ACARA
Pemeriksaan kualitatif vitamin dan turunan anilin
II. TUJUAN
Mampu mengidentifikasi obat atau bahan obat golongan vitamin dan turunan anilin
III. DASAR TEORI
Vitamin adalah sekelompok senyawa
organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme
organisme. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Vitamin adalah suatu
zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi
untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh, dan tidak berfungsi
menghasilkan energi.
Vitamin B adalah 8 vitamin yang larut
dalam air dan memainkan peran penting dalam metabolisme sel. Penelitian lebih
lanjut menunjukkan bahwa komposisi kimia didalamnya membedakan vitamin ini satu
sama lain dan terlihat dalam contohnya dalam beberapa makanan. Suplemen yang
mengandung ke-8 tipe ini disebut sebagai vitamin B kompleks.
Di alam vitamin B6 terdiri atas tiga
senyawa yaitu piridoksin, irodoksal dan pirodoksamin. Ketiga bentuk vitamin B6
terdapat dalam hewan maupun tumbuhan, terutama pada beras dan gandum.
Pirodoksin stabil terhadap pemanasan, alkali dan asam. Pirodoksal dan
pirodoksamin mudah rusak oleh pemanasan, udara dan cahaya. Dari ketiga bentuk
vitamin B6 hanya pirodoksin yang paling tahan terhadap pengaruh pengolahan dan
penyimpanan.
Penentuan adanya vitamin B6
Percobaan ini dilakukan untuk
membuktikan adanya vitamin B6 dengan cara mencampurkan larutan piridoksin
dengan CuSO4 lalu ditambahkan NaOH. Bila terbentuk warna biru ungu berarti
vitamin B6 positif. Atau dengan cara mencampurkan larutan piridoksin dengan
FeCl3. Jika terbentuk warna jingga sampai merah tua berarti vitamin B6 positif.
Vitamin C adalah salah satu jenis
vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal
berbagai penyakit. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk
utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan
yang mampu nenangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa
karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan
logam. Meskipun jeruk dikenal sebagai buah penghasil vitamin C terbanyak,
sebenarnya salah besar, karena lemon memiliki kandungan vitamin C lebih banyak
47 % daripada jeruk.
Vitamin C di alam terdapat dalam dua
bentuk, yaitu bentuk teroksidasi (asam askorbat) dan tereduksi (asam
dehidroaskorbat). Keduanya memiliki keaktifan sebagai vitamin C. Sumber vitamin
C sebagian besar berasal dari sayur-sayuran berwarna hijau dan buah-buahan
terutama yang masih segar.
Vitamin C diperlukan untuk menjaga
struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan
serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia.
Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan
kecil, dan luka ringan.
Penentuan adanya vitamin C
Percobaan ini dilakukan untuk
membuktikan adanya vitamin C dengan cara mencampurkan asam askorbat dengan
pereaksi benedict dan kemudian dipanaskan. Bila endapan berwarna hijau
kekuningan sampai merah bata menandakan vitamin C positif. Atau dengan cara
menetralkan asam askorbat dengan NaHCO3 kemudian ditambahkan larutan FeCl3.
Adanya warna merah-ungu berarti vitamin C positif.
IV. ALAT-ALAT
1. Beaker glass 250 mL 1
2. Beaker glass 100 mL 1
3. Beaker glass 50 mL 1
4. Gelas ukur 50 mL 1
5. Tabung reaksi 6
6. Pipet tetes 1
7. Spatula 1
8. Pengaduk gelas 1
9. Pemanas spiritus 1
10. Lumpang dan alu 1
11. Kaki tiga dan kawat kasa 1
12. Rak tabung reaksi 1
13. Pisau 1
V. BAHAN-BAHAN
1. Jeruk nipis 1 buah
2. Tepung terigu kanji 1 sdt
3. Apel 1 buah
4. Sampel Vitamin C 3 tablet
5. Nasi
6. Betadine antiseptik
7. CuSO4 2 %
8. NaOH 3 N
9. FeCl3 1 %
10. Aquadest
11. Korek api
1. Jeruk nipis 1 buah
2. Tepung terigu kanji 1 sdt
3. Apel 1 buah
4. Sampel Vitamin C 3 tablet
5. Nasi
6. Betadine antiseptik
7. CuSO4 2 %
8. NaOH 3 N
9. FeCl3 1 %
10. Aquadest
11. Korek api
VI. LANGKAH
KERJA
A.
Pemeriksaan
kualitatif vitamin C
1.
Pemeriksaan
kandungan vitamin C dalam jeruk nipis
a.
Memeras
1 buah jeruk nipis ke dalam beaker glass 100 mL, ditambahkan 100 mL aquadest
dan diaduk
b.
Membuat
larutan kanji ( 1 sendok teh tepung kanji dalam 50 mL aquadest )
c.
Mengambil
beberapa tetes larutan jeruk nipis kemudian memasukkan ke dalam tabung reaksi
dan menambahkan 1 tetes larutan kanji
d.
Menambahkan
1 tetes betadine antiseptik
Catatan : Adanya kandungan vitamin C ditunjukkan dengan
perubahan warna larutan dari kuning menjadi biru tua
2. Pemeriksaan
kandungan vitamin C dalam apel
a.
Membelah
apel manjadi 2 bagian
b.
Menumbuk
3 tablet vitamin C sampai halus
c.
Menaburkan
bubuk vitamin C pada salah satu permukaan apel
d.
Mengamati
perubahan warna yang terjadi
e.
Mencatat
hasil pengamatan
Catatan : Bagian apel yang ditaburi bubuk vitamin C
dibandingkan dengan bagian apel yang tidak ditaburi bubuk vitamin C
B
Pemeriksaan
kualitatif vitamin B
1.
a.
Memasukkan nasi ke dalam tabung reaksi
b. Menambahkan 2 tetes larutan CuSO4 2 % dan
10 tetes NaOH 3 N
c. Mengamati perubahan warna yang terjadi
Catatan : Adanya kandungan vitamin B ditunjukkan dengan
perubahan warna nasi dari putih menjadi biru ungu
2.
a.
Memasukkan nasi ke dalam tabung reaksi
b. Menambahkan 3 tetes larutan FeCl3 1 %
c. Mengamati perubahan warna yang terjadi
Catatan : Adanya kandungan vitamin B ditunjukkan dengan
perubahan warna nasi dari putih menjadi jingga
VII.
PENGAMATAN
PEMERIKSAAN KUALITATIF VITAMIN DAN TURUNAN
ALANIN
A.
Pemeriksaan
kualitatif vitamin C
NO
|
PERCOBAAN
|
PENGAMATAN
|
1
|
Pemeriksaan
kandungan vitamin C dalam jeruk nipis
|
|
a.Memeras 1 buah jeruk nipis dan dimasukkan
dalam beaker glass 100 mL, menambahkan 100 mL aquadest dan diaduk hingga
homogen
|
Air jeruk nipis
berwarna kuning pekat. Setelah diencerkan dengan aquadest menjadi berwarna
kuning muda jernih
|
|
b.Mengambil 1 sdt tepung kanji dan dimasukkan
dalam beaker glass 250 ml, menambahkan 50 mL aquadest dan diaduk hingga larut
sambil dipanaskan
|
Tepung kanji
berwarna putih halus. Setelah dilarutkan dengan aquadest menjadi putih keruh.
Larutan kanji dipanaskan dengan pemanas spiritus hingga larutan berwarna
putih agak jernih
|
|
c.
Mengambil
beberapa tetes larutan jeruk nipis kemudian memasukkan ke dalam tabung reaksi
dan menambahkan 1 tetes larutan kanji
|
Setelah air
jeruk ditambahkan larutan kanji, larutan tetap kuning
|
|
d.Menambahkan 1 tetes betadine antiseptik
|
Setelah
ditambahkan 1 tetes betadine, larutan dengan cepat berubah warna menjadi biru
tua
|
|
2
|
Pemeriksaan
kandungan vitamin C dalam apel
|
|
a.Membelah apel manjadi 2 bagian
|
Membelah apel
secara mambujur. Daging apel berwarna kuning muda
|
|
b.Menumbuk 3 tablet vitamin C dengan
lumpang porselin sampai halus
|
Serbuk vitamin
C berwarna kuning
|
|
c.
Menaburkan
bubuk vitamin C pada salah satu permukaan apel
|
Bagian apel
yang tertutupi vitamin C berwarna kuning pekat
|
|
d.Mengamati perubahan warna yang terjadi dan mencatat
hasil pengamatan
|
Bagian apel
yang tidak tertutupi vitamin terlihat layu dan berwarna kehitaman di beberapa
bagian. Sedangkan bagian apel yang tertutupi vitamin tetap segar dan berwarna
kuning
|
B.
Pemeriksaan
kualitatif vitamin B
NO
|
PERCOBAAN
|
PENGAMATAN
|
1
|
a.Mengambil sedikit nasi dengan spatula dan dimasukkan
ke dalam tabung reaksi
|
Nasi berwarna
putih
|
b.Menambahkan 2 tetes larutan CuSO4 2 % dan 10
tetes NaOH 3 N
|
Larutan CuSO4
berwarna biru. Larutan NaOH tidak berwarna
|
|
c.
Mengamati
perubahan warna yang terjadi
|
Setelah nasi
ditambahkan CuSO4 dan NaOH, beberapa bagian nasi menjadi berwarna biru ungu
|
|
2
|
a.Mengambil sedikit nasi dengan spatula dan dimasukkan
ke dalam tabung reaksi
|
Nasi berwarna
putih
|
b.Menambahkan 3 tetes larutan FeCl3 1 %
|
Larutan FeCl3
berwarna kuning
|
|
c.
Mengamati
perubahan warna yang terjadi
|
Setelah nasi
ditambahkan FeCl3, beberapa bagian nasi menjadi berwarna jingga
|
VIII. PERSAMAAN REAKSI
a.
Pemeriksaan
vitamin B
Zat uji + CuSO4 2 % + NaOH 3 N à
warna biru ungu
Zat uji + FeCl3 →
warna jingga-merah
b.
Pemeriksaan
vitamin C
Zat uji + larutan kanji + I2 à warna biru
IX.
GAMBAR
KERJA
X.
PEMBAHASAN
XI.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan pemeriksaan
kualitatif vitamin dan turunan alanin yang telah kami lakukan, kami dapat
mengidentifikasi obat atau bahan obat golongan vitamin dan turunan aniline,
serta dapat mengetahui cara melakukan pemeriksaan kualitatif vitamin dan
turunan anilin. Berdasarkan hasil percobaan dapat kami simpulkan bahwa :
a.
Nasi
mengandung vitamin B6
Dibuktikan dengan perubahan warna menjadi biru
ungu dengan penambahan CuSO4 dan NaOH, serta perubahan warna menjadi jingga
dengan penambahan FeCl3
b.
Jeruk
nipis mengandung vitamin C
Dibuktikan dengan perubahan warna menjadi biru
tua dengan penambahan larutan kanji dan I2.
c.
Apel
yang masih segar mengandung vitamin C
Yogyakarta, 01 Februari 2013
|
||
Mengetahui,
|
||
Guru Pembimbing
|
Praktikan
|
|
1. Heni Ekawati, ST.MT.
|
Nur Annisa Zaenab
|
|
2. Dra. Endang Retnowati
|
sekarang sudah kerja ? dimana? atau kuliah mbak ?
BalasHapusmaaf bu, baru bisa masuk blogger lagi ini saya :),, saya skarang masih semester 7 di dept. kimia fmipa ugm b
Hapus*bu
Hapus